Rabu, 30 November 2011

BELAJARLAH KE NEGERI CINA

Hampir tidak ada orang yang tidak kenal negeri Tirai Bambu Cina. Berbagai produk Negara tersebut, mulai dari mainan anak-anak sampai produk yang mengandalkan tekmologi  kini membanjiri hampir seluruh penjuru dunia mulai dari dataran Eropa sampai Afrika.
Di Indonesia, produk Cina bahkan menguasai pangsa pasar lebih dari dua puluh persen. Bukan hanya karena harganya yang murah, tapi juga kecepatan dan ketepatan dalam memotret tren pasar. Ditambah lagi keunggulan spesifik baik dari teknologi produksi,  desain produk yang menarik, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh Pasar Hand phone yang dulu dikuasai produk dari Eropa, Jepang dan Korea, pelan tapi pasti kini mulai dikuasai produk Cina. Hal ini karena disamping murah, juga memiliki keunggulan lain seperti dual sim card, phone tv, dan kecepatan menyesuaikan  seperti peluncuran keypad Qwerty system  yang kini sangat digandrungi pasar.  
Karena itu tidak salah jika kita mengkaji kembali sabda Rasulullah Muhammad SAW yang menganjurkan ummat Islam untuk belajar sampai negeri Cina. Di negeri ini, dapat ditemukan berbagai hal yang sangat bermanfaat bagi kehidupan bangsa di dunia, termasuk didalamnya yang berkaitan dengan dunia bisnis.
Terdapat berbagai keunggulan yang di Cina selalu dikembangkan, antara lain :
Pertama, teguh memegang prinsip dalam berbisnis. Di Cina ada prinsip yang melekat kuat dalam benak setiap masyarakat “tidak ada produk massal yang tidak bisa diproduksi di Cina”. Prinsip ini sekarang telah menunjukkan hasilnya, dimana produk Cina membanjiri pasar dunia dan mengancam pasar yang selama ini digenggam oleh negara maju. Bahkan Negara Eropa sampai membuat aturan proteksi, yang sebetulnya tidak dikenal dalam ekonomi kapitalis yang selama ini mereka agungkan.
Kedua, mau berubah menjadi lebih baik. Produk Cina selalu dibarengi dengan kreativitas dan inovasi sehingga seringkali menjadi yang terdepan (pelopor). Prinsip ini penting jika kita ingin selalu dapat sukses dalam berbisnis. Ketika pemain lama produk hand phone hanya mengandalkan beberapa perubahan, Cina mengenalkan Phone TV. Begitu juga ketika model ini diikuti, Cina kemudian mengembangkan HP dengan dua kartu (dual sim card) baik GSM on GSM maupun GSM on CDMA.  Begitu juga produk televisi, Cina mengenalkan TV yang juga dapat digunakan untuk sms-an. Dengan ini, produk Cina lebih banyak menjadi trend setter daripada follower, karena selalu selangkah lebih depan.
Ketiga, kekuatan tekat dan kemauan untuk bekerja keras. Dalam berusaha diperlukan totalitas agar dapat berhasil. Sikap ini dibarengi dengan kedisiplinan dalam mengelola usaha. Pemisahan kekayaan pribadi dengan kekayaan usaha juga  menjadi bagian penting yang harus selalu dijaga. Melalui sikap dan pola perilaku tersebut, akan mudah diketahui kapan usaha yang dijalankan memperoleh keuntungan, impas atau menderita kerugian. Berbeda jika tidak dipisahkan, tentu akan sulit mengevaluasi perjalanan bisnis yang dikelola.
Keempat, kuat dalam mengembangkan jaringan. Jaringan sangat penting dalam bisnis, karena akan dapat mempercepat sampainya produk pada pelanggan. Disamping itu, dapat mempercepat tercapainya economics of scale (skala ekonomi) dan kepastian jumlah produk yang diterima pasar.
Contoh sederhana sebagaimana telah saya tuliskan di edisi sebelumnya. Jika kita mempunyai 1000 jaringan outlet dengan rata-rata transaksi 100 unit per hari, berarti produk kita akan langsung terserap di pasar sejumlah 100.000 unit produk (1000 X 100). Jika dalam satu bulan rata-rata tiga puluh hari, omset produk adalah tiga juta unit produk terjual. Jumlah yang tentu tidak sedikit, apalagi jika hitungan ditambah dengan memasukkan unsur harga jual.
Ini adalah sekelumit contoh yang patut diteladani jika ingin sukses dalam mengembangkan usaha. Bangsa dan Negara Cina telah membuktikan dan menunjukkan kesuksesannya. Dari negara yang miskin dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, kini telah menjelma menjadi negara yang sangat kuat. Tidak hanya dalam percaturan dan persaingan perekonomian global yang sangat ketat, akan tetapi juga dalam mempengaruhi kebijakan politik di dunia. Secara perorangan juga sangat banyak yang menjelma menjadi pengusaha besar dan terkaya di dunia.
Diperlukan keberanian dan kemauan untuk bekerja keras agar berhasil dalam menjalankan bisnis.  Begitu juga, pengusaha harus terus mau belajar karena perubahan bisnis akan sangat cepat dan dinamis. Sekali kita lengah, maka akan ketinggalan kereta. Jika sudah demikian, maka kebangkrutan dan ketertinggalan tinggal menunggu saatnya datang. Bagaimana dengan anda ?   

0 komentar:

Posting Komentar